Februari 23, 2016
Secara etimologi, perkataan dzikir berakar pada kata dzakara yang
artinya mengingat, memperhatikan, mengenang, mengambil pelajaran,
mengenal, nyanyian-nyanyian peringatan atau lagu-lagu cinta kepada Yang
Kuasa dengan mengulang-ulang salah satu namanya atau kalimat
keagungannya.
Dzikir
adalah metode paling efektif untuk membersihkan hati dan mencapai
kehadiran ilahi. Sedangkan menurut terminologi adalah membasahi lidah
atau mengingat akan Tuhan dengan hati dan ucapan-ucapan atau ingatan
yang mempersucikan Tuhan selanjutnya dengan pujian-pujian dan
sanjungan-sanjungan dengan sifat-sifat Tuhan yang sempurna, sifat-sifat
yang menunjukkan kebesaran dan kemurniannya. Dengan mengulang-ulang fase
tunggal, seperti la ilaha illa Allah (tidak ada Tuhan selain Allah).
DZIKIR HAKIKI
Dzikir
hakiki adalah sebuah kedaan spiritual dimana seorang yang mengingat
Allah (dzikir) memusatkan segenap kekuatan fisik dan spiritualnya kepada
Allah.
MANFAAT DZIKIR HAKIKI
Merasakan
kekuatan dalam iman kepada Allah, karena kemungkinan keadaan berbagai
pengaruh yang datang. Maka tubuh tidak bisa lepas dari was-was yang
selalu menghimpit. Dengan berdzikir di dalam hati akan terasa tenang.
DZIKIR MENURUT PARA SUFI
Para
sufi melakukan dzikir kepada Allah untuk menghilangkan rintangan jiwa
dan membersihkan dari perilaku atau akhlak buruk dan sifat-sifat yang
tidak baik.
AL-QURAN MENJELASKAN MANFAAT DZIKIR
Mengingatkan
pada hukum–hukum Allah sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran :
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kaum kerabat, dan Allah melarang berbuat keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dan memberi pengajaran kepada kamu agar kamu dzikir".
(Al-Nahl/16:90).
Menurut Dr. Asep Usman Ismail, dzikir dapat dilakukan dengan dua cara, dengan cara lisan dan kalbu.
Dalam dzikir lisan adalah dzikir mengucapkan lafal-lafal, dzikir
tertentu, baik dengan suara keras maupun dengan suara yang hanya dapat
didengar oleh orang yang berdzikir itu sendiri. Adapun lafal dalam
dzikir lisan disebutkan dalam hadits Nabi sebagai berikut:
1. Tahmid, yaitu mengucapkan Alhamdulillah (segala puji kepunyaan Allah.
2. Tasbih, yaitu mengucapkan Subhanallah (Maha suci Allah)
3. Takbir, yaitu mengucapkan Allahuakbar (Allah Maha Besar
4. Tahlil, yaitu membaca Laailaaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah)
5. Basmalah, yaitu membaca Bismillahirrahmanirrahim (Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
6. Istighfar, yaitu mengucapkan Astaghfirullah (Aku memohon ampun kepada Allah).
7. Hawqalah, yaitu mengucapkan La hawla walaa quwata illa billah (tiada daya dan tiada kekuatan kecuali daya dan kekuatan dari Allah).
8.
Lafal dzikir berupa ayat-ayat Al-Qur'an baik keseluruhan maupun
sebagiannya, satu surat maupun berupa ayat tertentu. Dengan niat untuk
mendekatkan diri kepada Allah, dilakukan dengan memiliki wudhu.
Dzikir
dilakukan pada tempat dan suasana yang menunjukkan kekhusyukan, dan
dengan menggosongkan hati dan ingatan dari segala sesuatu selain Allah.
Cara yang kedua : dengan cara kalbu, adalah dzikir tersembunyi di dalam hati, tanpa suara dan kata-kata. Dzikir ini hanya memenuhi kalbu dengan kesadaran yang sangat dekat dengan Allah. Seirama dengan detak jantung serta mengikuti keluar masuknya nafas. Dzikir qalbu (mengingat Allah dengan hati ketika merenungkan keindahan dan keagungan Allah dalam relung hati). Dalam dzikir kalbu,
mempunyai efek-efeknya sendiri yang mencerahkan; dapat menjadi
kerinduan kepada Allah, membina kecintaan kepada Allah dalam hati dan
melahirkan perenungan.
Banyak
sekali perbedaan posisi atau cara berdzikir dilakukan oleh para sufi.
Tetapi inti dari berdzikir itu sama menuju kepada Tuhan.
KEAJAIBAN DZIKIR BAGI HAMBA ALLAH
1. Dalam
kesehatan, dzikir juga sangat berguna bagi kesehatan jasmani dan
rohani. Dengan kesehatan jasmani dan rohani manusia akan mendapatkan
kebahagiaan. Kesehatan adalah karunia yang sangat berharga dari Allah
yang diberikan kepada manusia. Sehingga manusia dalam kehidupan
sehari-harinya dapat melakukan kegiatan sehingga dapat mencapai
kebahagiaan hidup.
Kesehatan
manusia tidak hanya berhubungan dengan keadaan fisik saja, tetapi juga
berhubungan dengan keadaan psikis, jasmani dan rohani. Manusia merupakan
satu kesatuan yang dapat membentuk diri manusia seutuhnya, sehingga
kondisi yang satu akan mempengaruhi kondisi yang lain.
PENJELASAN MANFAAT DZIKIR MENURUT ILMU KEDOKTERAN
Dalam
ilmu kedokteran yang berkembang saat ini diterangkan bahwa tubuh kita
mempunyai kejiwaan (psikis), saraf (neuron), dan psikoneuron
endokrinologi, ketiganya terdapat hubungan yang sangat erat.
Di
dalam tubuh manusia terdapat syaraf yang mengendalikan hormon, yang
tergantung dengan kondisi kejiwaan, apabila kondisi kejiwaan atau psikis
kita baik maka syaraf kita akan baik, atau bahkan sebaliknya dan akan
berpengaruh pada hormon yang pada akhirnya tubuh terjangkit penyakit.
Ketiga
aspek itu harus seimbang dan dalam keadaan sehat. Kondisi psikis kita
yang sehat dalam jaringan psiko-neuro-endroktin dapat mengendalikan
kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh meningkat manakala faktor psikis dalam
jaringan tersebut semakin meningkat. Pada akhirnya penurunan kekebalan
tubuh akan memudahkan penyakit pada fisik kita. Untuk penyeimbangnya
agar tubuh tetap sehat, maka kita akan memberi motivasi pada diri kita
sendiri untuk selalu menumbuhkan ketenangan, rasa sabar, dan semangat
yang tinggi serta selalu mendekatkan diri kepada Allah melalui
ajaran-ajaran Islam, yang paling utama adalah melakukan dzikir setiap
hari.
Ketika kita membunyikan kalimat La ilaha llallahu baik
itu dengan diam mapun dengan suara keras, yang akan berpengaruh pada
pribadi kita secara psikis. Kalau terus menerus melakukan praktik
dzikir, akan menaruh perhatian pada proses berfikir tak ada ujung
pangkalnya yang terus berlangsung dengan memusatkan perhatian pada satu
titik dan berkonsentrasi yang akan bergema dalam hati.
Hati
merupakan wahana kesadaran dan memiliki lapisan-lapisan. Bila dilakukan
terus-menerus, dzikir akan masuk menembus lapisan-lapisannya hati, dan
hati akan menjadi bersih cemerlang, yang akan membawa pada sifat-sifat
yang dikehendaki Allah, serta dapat terhindar dari penyakit psikis.
Berdzikir juga dapat menyehatkan fisik, ketika melantunkan kalimat La ilaha illallahu,
bisa menimbulkan energi panas, karena itu tubuh akan mengeluarkan sinar
aura. Dari sinar aura itulah kotoran atau penyakit pada tubuh kita akan
hilang dengan berlahan-lahan. Dalam kehidupan sehari-hari, tubuh perlu
dijaga dari problem-problem yang akan membelenggu, sehingga kesehatan
fisik dan psikis harus selalu seimbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar