MUHASABAH
يَاايُهَا الَذِيْنَ اَمَنُوْا اتَّقُوْا
اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوْا اللهَ . اِنَّ اللهَ
خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Hai
orang-orang yang beriman,
bertakwalah
kepada
Allah dan
hendaklah
setiap
diri
memperhatikan
apa
yang telah
diperbuaهtnya untuk hari esok (akhirat);
dan
bertakwalah
kepada
Allah, Sesungguhnya
Allah Maha
mengetahui
apa
yang kamu
kerjakan.
(QS.
Al Hasyr:59: 18)
Tafsir
Ayat
1. Hai
orang-orang
yang beriman bertakwalah
kepada
Allah dengan
mentaati-Nya,
yaitu
melaksanakan
semua
perintah-Nya
dan
menjauhi
larangan-Nya.
2.
Dan hendaknya
setiap
diri
memperhatikan amalnya
yang akan
diperhitungkan
pada
hari
hisab,
apakah
amalnya
itu
termasuk
amal
soleh
yang layak
mendapatkan
ganjaran
kebaikan
atau
amal
buruk
yang berakibat
kepada
siksa.
3. Apabila
dia
tahu
bahwa
perbuatannya
adalah
amal
soleh
yaitu
sesuai
syariat,
namun
apakah
diterima
atau
tertolak.
4.
Dan hendaknya
setiap
diri
bertakwa
kepada
Allah dan
melakukan
muhasabatun nafsi
terhadap
semua
amalnya
dari
sisi
kebaikannya,
keikhlasannya
serta
memeliharanya
dari
segala
yang merusak amal
tersebut.
5.
Allah Maha
Mengetahui
semua
yang kamu
kerjakan.
(Mushthafa
Fajar,
al Tafsir al Mukhtasar,
hlm.
609)
Tugas
dan
Tanggung
jawab
Manusia
1.Mengenal
Tuhannya
lalu
mentaati-Nya
2.Mengenal
musuhnya
lalu
menentangnya
3.Mengenal
negeri
tempat
tinggalnya
lalu
memperbaikinya.
4.Mengetahui
bahwa
ia
akan
segera
pergi
lalu
mempersiapkan
bekal
perjalanannya
5.Mengambil
dunia
hanya
sekedar
rizki
yang mencukupinya.
6.Berteman
dengan
kesucian.
(Madinah
Balaghah,
hlm.547)
Kebahagiaan
Manusia
1.Orang
mukmin
adalah
mereka
yang bahagia
dengan
kebaikannya
dan
sedih
dengan
keburukannya.
2.Orang
yang bahagia
adalah
mereka
yang panjang
umurnya
dalam
taat
kepada
Allah (kanz
al Ummal,
jld.
15, hlm.
667, Nahj
al Fashahah,
jld.
1, hlm.
465)
3.Kebahagiaan
adalah
akhlak
mulia
dan
kesedihan
adalah
akhlak
yang buruk.
4.Orang
yang bahagia
adalah
mereka
yang taat
kepada
Tuhannya
dan
orang yang sedih
adalah
mereka
yang jatuh
dalam
perbuatan
dosa.
(Ali Mukhtari,
Akhlak,
hlm.81)
Kejelekan
Manusia
1.Setiap
hari
diberikan
rizki
tetapi
selalu
mengeluh.
2.Setiap
hari
umurnya
berkurang
namun
ia
bahagia
3.Merasa
cukup
dengan
sedikit
amal
soleh,
namun
selalu
mengejar
perbuatan
yang sia-sia
4.Terhadap
karunia
yang sedikit
tidak
merasa
cukup
namun
terhadap
nikmat
yang banyak
tidak
pernah
puas.
5.Mengetahui
dirinya
pasti
mati,
namun
tidak
beramal
untuk
mempersiapkan
kehidupan
sesudah
mati
6.Sadar
bahwa
dunia
sementara,
namun
tidak
pernah
letih
mengejarnya.
Langkah
Penyucian
Diri
1.Bertobat
terhadap
dosa
yang pernah
dilakukannya.
2.Muroqobah,
kesadaran
bahwa
Allah selalu
mengawasi
dirinya
3.Muhasabah,
introspeksi
diri
terhadap
semua
perbuatan
yang pernah
dan
akan
dilakukannya
4.Mujahadah,
berjuang
dengan
sungguh-sungguh
mencintai
Tuhannya
Muhasabah
1.Segera
berbuat
baik
karena
pada
akhir
zaman
keimanan
cepat
berubah
menjadi
kekafiran
atau
sebaliknya
Rasulallah saw berpesan: Segeralah beramal soleh karena pada akhir zaman akan banyak terjadi fitnah, pagi hari seseorang masih beriman, namun di
sore hari sudah menjadi kafir, atau sore beriman namun pagi telah kafir lagi. Saat itu banyak orang yang menjual agamanya untuk kenikmatan sejenak
2. Bersabar
dalam
beramal
Rasulallah saw berpesan: Hai manusia mendekati kiamat akan terbentang urusan yang keras, ketakutan yang besar dan masa yang sulit. Kegelapan menguasai, kefasikan merajalela, orang-orang yang memerintah yang ma’ruf dianiaya, dan orang-orang yang mencegah kemunkaran disiksa, maka siapkanlah iman untuk menghadapinya dan gigitlah dengan gigi gerahammu sekuat mungkin, berlindunglah dengan berbuat amal soleh, dan paksakan dirimu melakukannya serta bebaskanlah diri kalian dari neraka, menuju kenikmatan yang abadi
3.Cerdas
dalam
menyikapi
dunia
Nabi saw berpesan: Wahai manusia, orang yang ada di dunia itu adalah tamu dan apa yang ada di tangan mereka adalah palsu. Sesungguhnya tamu akan pergi dan sesuatu yang palsu tertolak. Ketahuilah bahwa dunia adalah harta yang ada sekarang, orang yang baik dan jahat makan darinya. Akhirat adalah janji yang benar.
4.Bersikap
zuhud
dalam
hidup
Nabi saw berpesan: Wahai manusia janganlah banyak memperturutkan syahwatmu, niscaya kemiskinan akan menjadi mudah bagimu, Janganlah berbuat dosa, niscaya kematian akan menjadi mudah bagimu, infakkanlah hartamu di jalan Allah, niscaya engkau akan senang bergabung dengannya, merasa puaslah dengan apa yang telah diberikan kepadamu niscaya akan ringan hisabmu.
5. Selalu
mengingat
kematian
Rasulallah saw berpesan: Perbanyaklah mengingat si pelumat kelezatan (kematian). Jika kalian mengingatnya disaat sulit , maka ia akan melapangkan kesulitanmu sehingga kalian senang kepadanya dan kalian diberi pahala. Jika kalian mengingatnya saat kaya, maka ia akan membuat kalian membenci kekayaan sehingga kalian mendermakannya dan kalian diberi ganjaran.
6. Bertawakal
dalam
hidup
Nabi
saw berpesan: Siapa yang memutuskan hubungannya dengan selain Allah, maka Allah akan mencukupkan bantuan untuknya. Siapa yang memutuskan hubungannya kepada selain dunia, maka Allah akan menyerahkan ia kepadanya. Siapa yang berusaha mencapai satu perkara dengan jalan maksiat kepada Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari sesuatu
yang ia dekati dan Allah akan mendekatkannya kepada sesuatu yang ia jauhi
Pandangan
Mukmin
Rasulallah
saw bersabda:
Sungguh
mengagumkan
bagi
urusan
orang mukmin.
Semua
urusan
baginya
baik
dan
tidak
ada
yang seperti
itu
melainkan
sikap
orang mukmin.
Sesungguhnya
seorang
mukmin
bila
memperoleh
kesenangan,
dia
bersyukur
dan
itu
baik
baginya,
sebaliknya
apabila
seorang
mukmin
mendapat
musibah
yang tidak
menyenangkan,
dia
sabar
dan
itupun
baik
baginya.
(HR Muslim)
Rasulallah
saw mengingatkan:
Tidak
akan
melihat
neraka,
mata
yang menangis
karena
takut
kepada
Allah, mata
yang tidak
tidur
semalaman
dalam
kataatan
kepada
Allah dan
mata
yang dipejamkan
dari
hal-hal
yang diharamkan
oleh
Allah
Penutup
Qois
bin Ashim
bertanya
kepada
Rasulalah
saw, ya
Rasulallah
ajarkan
kepada
kami suatu
amal
yang bermanfaat!
Rasulallah
saw bersabda:
Sesungguhnya
bersama
kemuliaan
ada
kehinaan,
bersama
kehidupan
ada
kematian,
bersama
dunia
ada
akhirat,
sesungguhnya
segala
sesuatu
akan
dihisab, dan
segala
sesuatu
ada
yang mengawasinya. setiap
kebaikan
ada
pahalanya,
setiap
keburukan
ada
balasannya, setiap
ajal
sudah
tercatat
dan
sesungguhnya
dia
hai
Qois
harus
ada
padamu,
setiap
pendamping
akan
terkubur
bersamamu
padahal
mereka
hidup,
dan
engkau
akan
terkubur
bersamanya
saat
engkau
mati.
Apabila
dia
mulia,
maka
dia
akan
memuliakanmu
dan
apabila
dia
buruk,
dia
akan
pasrah
kepadamu,
kemudian engkau
tidak
akan
dikumpulkan
kecuali
bersamanya,
tidak
akan
dibangkitkan
kecuali
bersamanya,
dan
tidak
akan
ditanya
kecuali
tentang
dia
yaitu
amalmu.(Ali
Al Mukhtari,
silsilah
ahadis
al mustarakah,
al akhlak,
hlm.
292)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar